Malam 10 Nov.2009
Malam Selasa, 10 November 2009
Siangnya biasa diantara libur sekolah dan sibuknya sillaturrahmi musim haji semua guru dimanfaatkan buat cari tambahan gaji atau nunggu yang mengasih amanah haji, nampaknya erotis sekali seakan jauh ketingkat dinamis dan fasilit, tiba-tiba ada telpon untuk datang kesekolah sebelum maghrib dikarenakan ada tamu Yth.Bpk.Dr. M. Lutfhi (Atase Pendidikan).
Ya dikarenakan 6 guru beserta Kepala SIM lagi pelatihan sertifikasi ke Indonesia dan 2 guru mendampingi anak-anak dalam lomba SILN yang diselenggarakan di Makasar, Sulawesi, Indonesia, yang ada cuma beberapa guru dan Ketua Yayasan Yth.Bpk.Roisudin Bakri, S.Ag. hingga menyambut tamu dengan menglokasikan di Lab.Komputer SIM dan seperti siapa aja tentunya begitulah keadaan SIM.
Singkatnya setelah maghrib kita buka acara dengan agenda sillaturrahmi diantaranya;
- Pembukaan oleh Yth.Bpk. Herdi Hendrawan,S.Ag.
- Sambutan oleh Ketua Yayasan Yth. Bpk. Roisudin Bakri, S.Ag.
- Sillaturrahmi dan Informasi oleh Yth. Bpk. Dr. M. Lutfi (Atase Pendidikan),
- Do'a/Tutup oleh Ustadz Abdul Halim
Diantara Sillaturrahmi Yth.Bpk. Dr. M. Lutfi menyangkut:
1. Sillaturrahmi,
2. Pemberdayaan Kwalitas Sekolah,
3. Kinerja Kepengurusan,
4. Setatus, Stabilitas dan Bantuan Sekolah,
5. Kesimpang siuran berita antara muawafaqat dan peridzinan sekolah,
- Karena yang datang bukan Pemerintah Indonesia sendiri, melainkan perorangan (Yayasan),
- Fungsi Yayasan dengan kejelasannya.
- Setabilitas antara DIKNAS, DEPLU dan YAYASAN.
6. Imbas korban:
- Anak didik 565 orang,
- Nasib guru.
- Warga Masyarakat Indonesia yang ada di Makkah pada khususnya.
Diselangi agak sedikit memanas antara guru dan Ketua Yayasan ketika tanya jawab Kepala Sekolah Puteri Yth. Ibu Mislaeni Bachtiar.BA. mengemukakan: "Bahwa Idarotut-ta'lim (Depdik Saudi Arabia) ketika mengecek ke Sekolah Puteri menanyakan: Mana peridzinan sekolah ini? Sementara Pakistan dan India ada, Kok Indonesia tidak ada? Gemana ini?".
Dengan kata lain ketua yayasan malah balik tanya:" Kenapa dan disuruh siapa Ibu Mislaeni jadi Mudiroh / kepala sekolah puteri?". Padahal kitika semua guru dirapatkan di Sekretariat Yayasan sepakat Ibu Muslaeni yang di tunjuk sebagai kepala sekolah puteri.
Istilah kata: " Piring pecah beradu bukan dengan lainnya". melainkan rasa legowo, kebijaksanaan, kearifan dan keikhlasan masing mesti ditanamkan sedalam-dalamnya.
Seakan timbul dan banyak ketidak selarasan antara guru dan yayasan, berharap penangan ke Pemerintah Indonesia secepatnya, agar tertib di SIM pada khususnya.
Mau dikemanakan anak bangsa di Mekkah ini?............
Berakhir kata atas nama sivitas SIM ucapan terimakasih kepada Yth.Bpk. Dr. M. Lutfi (Atase Pendidikan) beserta staff dan Pemerintah Indonesia pada umumnya yang telah membantu guru-guru dalam rangka bantuan sertifikasi serta transfortasi dan tanggungan biaya di Indonesianya, serta bantuan-bantuan yang lainnya.
Dan berharap banyak akan penyelesaian masalah sebaik-baiknya.
Kepada Alloh SWT kita bertawakal dan di jalan-Nya, Semoga tercapai kebahagiaan dunia akhirat semuanya.